Wardatun Toyibah (29) yang diduga korban perampokan ini sudah kembali ke rumah duka setelah mayat korban dilakukan autopsi di rumah sakit Ibnu Sina Gresik.
Hasil autopsi korban diduga perampokan berujung pembunuhan yang menimpa Wardatun Toyibah (29) warga Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Gresik didapati ada empat luka tusukan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik, Sabtu (16/3/2024).
“Satu di dada, dua di leher bagian depan, dan satu leher bagian belakang,” ungkapnya.
Dari keterangan dokter forensik yang menyebabkan korban meninggal dunia dari luka tusukan bagian dada.
“Kena ulu hati yang tembus ke jantung,” jelas Eks Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya itu.
Aldhino menambahkan, luka tusukan itu dari senjata tajam (sajam) pisau yang dibawa oleh pelaku.
“Tadi sudah olah TKP, dari hasil keterangan suami korban, ada sekitar uang Rp 150 juta dan satu Hp milik suami korban yang hilang dicuri,” paparnya.
“Barang bukti yang diamankan sementara, sarung golok yang diduga milik pelaku,” tambahnya.
Sebelumnya Istri ketua bumdes Ima’an Dukun Gresik diketahui meninggal dalam rumah diduga sebelumnya terjadi penganiayaan dan perampokan. Jumat (15/3/2024), malam.
Informasi yang dikumpulkan dilapangan, korban Wardatun Toyyibah (29) merupakan istri Mahfud (45) seorang guru madrasah ibtidaiyah dan ketua Bumdes desa Ima’an. Dan juga pengusaha sebagai agen BRILink yang dapat melayani transaksi perbankan masyarakat secara real time online menggunakan fitur mini ATM EDC.
Informasi yang didapatkan menyembutkan, diduga kejadian perampokan disertai pembunuhan dikarenakan dalam tubuh korban ada beberapa tusukan benda tajam yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Saat kejadian suami istri ini ternyata tidak tidur bersama, keduanya berada di kamar yang berbeda.
Kejadian perampokan itu baru diketahui setelah suami korban yang tidur dalam kamar berbeda terbangun pada sekitar pukul 07.00 WIB. Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke perangkat desa yang diteruskan ke kepala desa (Kades) Imaan dan Polsek Dukun. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk autopsi. (Tik)