sidayu.com Desa Randuboto menjadi sorotan karena desa yang berlokasi di bantaran sungai Bengawan Solo mendapatkan kucuran dana besar dari pemerintah pusat diantaranya Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang dikucurkan oleh Kementrian Bappenas dan kementrian PUPR dengan Miliaran rupiah.
Tidak sekedar menata Desa, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang dikucurkan oleh Kementrian Bappenas dan kementrian PUPR pihaknya mampu meronvasi ratusan rumah di Desanya.
“Alhamdulila dari 85 unit dan 160 unit rumah plus kami selesaikan.”ujar Andhi Sulandra, S Pd M Pd Kades Randuboto Kecamatan Sidayu Gresik, Rabu (27/12/2023.
Dikatakan Andhi panggilan akrab Kades Randuboto ini, niat membangun desa tersebut memang didasari sejak dirinya terpilih menjadi Kades diperiode pertama.
“Berangkat dari situlah alhamdulilah satu persatu kita kerjakan yang tak lain untuk kemakmuran warga dan memajukan desa,”tambahnya.
Saat disinggung suksesnya merenovasi ratusan rumah milik warganya serta menata sanitasi dan pelebaran jalan dari semula 4 meter menjadi 6 meter bahkan kini menjadi pilot project desa percontohan sayangnya rumah milik Kades sendiri sangat meprihatinkan.
“Ya memang ini faktanya, karena niat saya dari awal membangun desa memakmurkan warga, la terus gimana, kami sebagai kades memang dari awal kami ingin memajukan desa dengan berbagai terobosan melalui program program yang ada. Ini amanah yang harus kita jalankan kalau untuk kepentingan saya pribadi dengan keadaan seperti ini alhamdulilah saya sudah cukup dan bersyukur,”tambahnya.
Diketahui, hasil pembangunan infrastruktur program DAK kata Andhi, mulai terlihat. Kawasan yang dulu kumuh, kini bagus. Rumah-rumah warga yang berdekatan dengan bantaran Sungai Bengawan Solo tertata dengan rapi.
“Dampaknya bisa dilihat, baik infrastruktur maupun ekonomi, masyarakat nyaman kerja di laut, orang mau berkunjung nyaman, usaha makin maju, infrastruktur rapi, dan tingkat kesehatan serta kesejahteraan meningkat,” katanya.
Tak dapat dipungkiri, dari hasil kerja keras selama ini, kini Desa Randuboto menjadi jujukan study banding dari beberapa daerah maupun provinsi. Selain menjadi Desa minapolitan di Gresik utara, untuk mempercepat transportasi Desa Randuboto juga meluncurkan kapal senilai Rp 1 Miliar.
Kapal yang diberi nama Ferry Boat Amazon Van Java itu memiliki panjang 28 meter, dan lebar 8,4 meter. Kapal tersebut digunakan untuk menyeberangkan kendaraan serta puluhan warga yang hendak ke Dusun Tajungsari, dan Dusun Ujung timur.
Dijelaskan Andhi, awal mula ide pembuatan kapal Amazon Van Java berangkat dari sulitnya warga di dusun Ujung Timur melakukan pembangunan di wilayahnya. “Misal warga mau bangun rumah saja harus biaya tinggi bahkan dua kali lipat dari harga material, karena jarak tempuhnya yang terlalu jauh.”katanya.
“Atas dasar itu Pemdes Randuboto melalui Bumdes membuat kapal mini ferry senilai 1 miliar demi mempermudah serta efisiensi mobilisasi penyeberangan dan biasa dilalui truck besar,” punkasnya. (Tik)