Di tengah maraknya permasalahan stunting dan Gizi buruk di Desa Randuboto, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tampil dengan inovasi kreatif.
Mereka memperkenalkan gummy herbal penambah nafsu makan, sebuah solusi alami yang diharapkan mampu memperbaiki status gizi anak-anak di desa tersebut. Menggunakan bahan-bahan tradisional seperti temulawak dan kunyit, program ini menjadi harapan baru bagi para ibu yang selama ini khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anak mereka.
Mahasiswa KKN Kelompok satu UMG telah melaksanakan program kerja yang bertujuan mengatasi stunting dan Gizi kurang pada anak-anak di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik. Pada tanggal 30 Agustus 2024, mereka mengadakan demonstrasi pembuatan gummy herbal di PAUD Balai Desa Randuboto, dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti temulawak, kunyit, temu ireng, dan madu.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Reguler Kelompok satu, Diah Ratnasari, memberikan sambutan dalam acara tersebut. “Inovasi gummy herbal penambah nafsu makan ini, baik dari segi bahan maupun cara pembuatannya, sangat sederhana. Mahasiswa KKN juga memberikan resep kepada ibu-ibu, sehingga jika anak-anak mengalami masalah nafsu makan, mereka bisa membuat gummy ini sendiri,” ujarnya.
Ketua KKN, M. Zafin Asyraf, menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Prodi D3 Farmasi karena dapat memberikan manfaat signifikan bagi anak-anak penerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Salah satu mahasiswa, Hajar Hasyim Yahya, berharap bahwa meningkatnya nafsu makan akan meningkatkan asupan makanan anak-anak, sehingga status gizi balita stunting dan gizi kurang di Desa Randuboto dapat kembali normal.
Aliffia Ragil Fitriani, mahasiswa KKN UMG Prodi D3 Farmasi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini mendapat sambutan positif dari ibu-ibu balita penerima PMT, ibu kader PKK, serta anak-anak yang hadir. “Mereka langsung berebut permen gummy yang dicetak dalam berbagai bentuk lucu,” tuturnya.
Ines Caesarea Nuari, yang bertindak sebagai MC, merasa bersyukur acara berjalan lancar dan permen gummy herbal mereka disukai anak-anak. “Ibu-ibu sangat antusias untuk mencoba resepnya di rumah,” tambahnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Randuboto, Inayatul Fardah, juga memberikan apresiasi. “Saya pun suka dengan permennya. Sayangnya, jumlahnya terbatas, jadi hanya beberapa orang yang kebagian,” ujarnya dengan antusias.
Kader PMT, Syamsyiatul Muniroh, menambahkan, “Anak-anak banyak yang suka. Acaranya menarik karena bentuk permennya yang kreatif, meskipun wadahnya kurang menarik”, ungkapnya.
Syamsyiatul Muniroh, yang akrab disapa mbak iir oleh mahasiswa KKN UMG, juga menambahkan Desa Randuboto saat ini mencatat 19 balita stunting dan 9 balita dengan gizi kurang, ini data primer PMT Randuboto. Upaya mahasiswa KKN UMG diharapkan dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan gizi anak-anak di desa ini, sehingga prevalensi stunting dapat menurun dan target nasional penurunan stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat tercapai. (Azhar)